Header AD

intro ads

Ramalan dan Mitos Gerhana Matahari Total



Ramalan tentang kapan akan terjadinya gerhana matahari pertama kali dicatat oleh orang Babilonia sebelum Masehi. Mereka mengamati pergerakan bintang, bulan dan matahari untuk menemukan keberaturan fenomena alam gerhana matahari. 

Astronom asal Austria, Thomas Oppolzer, melanjutkan dengan membuat katalog gerhana matahari dan gerhana bulan sejak 1207 SM hingga 2162. 

Saat ini temuan-temuan untuk meramal gerhana matahari dan bulan dapat ditemukan pada website NASA dan timeanddate. Berikut ini di antaranya:

18 Mei 1901
Daerah yang dilewati: Padang, Jambi, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Palu, dan Ambon.

14 Januari 1926
Daerah yang dilewati: Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Bangka Belitung, dan Pontianak.

9 Mei 1929
Daerah yang dilewati: Aceh dan Sumatera Utara. 

13 Februari 1934
Daerah yang dilewati: Manado, Maluku Utara.

4 Februari 1962
Daerah yang dilewati: Palu, Papua.

11 Juni 1983
Daerah yang dilewati: Yogyakarta, Semarang, Solo, Kudus, Madius, Kediri, Surabaya, Makassar, Kendari, dan Papua.

22 November 1984
Daerah yang dilewati: Papua.

18 Maret 1988
Daerah yang dilewati: Palembang, Bengkulu, Pangkal Pinang, dan Bangka Belitung.

24 Oktober 1995
Daerah yang dilewati: Sangihe

9 Maret 2016
Daerah yang dilewati: Palembang, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, dan Ternate.

20 April 2023
Daerah yang dilewati: Makassar dan Papua.

19 April 2042 
Daerah yang dilewati: Jambi.

24 November 2049
Daerah yang dilewati: Jakarta.


Dibalik ramalan tersebut, selalu ada mitos-mistos yang menyelimuti misteri fenomena gerhana matahari total ini. Di berbagai belahan dunia, termasuk sebagian daerah di Indonesia, ada pula berbagai mitos mengenai gerhana matahari total. 

Masyarakat di sebagian daerah di Indonesia percaya bahwa gerhana matahari total sebagai pertanda akan adanya peristiwa buruk yang akan terjadi. Masyarakat Jawa dan Bali, misalnya, percaya gerhana matahari total ini merupakan ulah Batara Kala atau Batara Kala Rahu. Menurut mitologi Hindu, Rahu si iblis dipenggal kepalanya oleh Dewa Wisnu karena minum nektar yang diperuntukkan bagi dewa-dewa. Kepala si iblis melayang melintasi langit, dan ia menelan matahari (Dewi Ratih)Untuk menakut-nakuti Rahu, umum bagi orang-orang memukuli panci dan peralatan masak, membuat bunyi nyaring pada saat terjadi gerhana. Agar si iblis melepaskan Matahari dan terang kembali ke Bumi.

Batara Kala merupakan tokoh pewayangan dengan wujud raksasa jahat yang sangat berkuasa. Cerita ini turun-temurun dan menjadi cerita favorit saat gerhana amatahari terjadi. Masyarakat Jawa pun mempercayai bahwa saat gerhana matahari terjadi, para wanita hamil harus masuk ke rumah. Para wanita harus membawa masuk anak-anak dan melindungi anak-anak dari murka Batara Kala.

Di daerah Halmahera juga punya mitos yang serupa. Sebagian masyarakat di sana menganggap gerhana matahari terjadi akibat suanggi atau setan melahap matahari. Uniknya, masyarakat yang percaya mitos-mitos tersebut membuat reaksi yang sama ketika gerhana terjadi. Mereka, baik di daerah Jawa, Bali, maupun Halmahera, membuat bunyi-bunyian. Mereka meyakini bunyi-bunyian tersebut bisa mengusir si raksasa jahat karena kegelapan adalah pertanda buruk. 

Sedangkan di daerah Sulawesi Selatan memiliki mitos tersendiri, gerhana matahari dipercaya sebagai sanksi/hukuman. Agar langit kembali terang, masyarakat dilarang untuk memakan daging babi.


Mitos-mitos lainnya tentang gerhana matahari yang beredar di masyarakat dunia, diantaranya adalah sebagai berikut:



Matahari Dimakan

Beberapa negara mempercayai bahwa saat gerhana terjadi, matahari dimakan atau dicuri. Dalam legenda bangsa Viking disebutkan gerhana matahari terjadi ketika serigala Skoll berhasil menangkap Dewa Matahari atau Sol. Bangsa Viking, yang biasa dikenal berasal dari Norwegia, Swedia, dan Denmark, kemudian diminta membuat kegaduhan dengan memukul panci dan wajan agar serigala ketakutan serta mengembalikan matahari. Di Vietnam kuno, orang-orang percaya bahwa gerhana matahari terjadi karena kodok raksasa makan Matahari. Sementara di China, orang-orang menuding naga telah 'melahap' Matahari. 



Matahari dan Bulan Sedang Tidak Akur
Dalam cerita Inuit, dewi matahari Malina berjalan pergi setelah bertengkar dengan dewa bulan, Annigan. Pertengkaran ini dipercaya sebagai penyebab gerhana. Sedangkan bagi suku Batammaliba, gerhana matahari diakibatkan oleh pertengkaran matahari dan bulan. Untuk menghentikan pertengkaran ini, masyarakat Batammaliba meminta agar salah satunya mengalah, akhirnya matahari pergi dan mengakibatkan gerhana.

Matahari Sedang Marah
Suku Tewa di Mexico percaya, gerhana matahari mengisyaratkan bahwa matahari sedang marah dan pergi meninggalkan langit untuk kembali ke rumahnya di dunia bawah.

Larangan Makan Saat Gerhana
Di India, warga setempat mempercayai bahwa makanan yang dimasak saat gerhana matahari terjadi akan menjadi racun dan najis. Karena itu, di beberapa wilayah di India, warga tidak makan saat gerhana matahari terjadi.

Dewa Marah
Pada zaman Yunani kuno, gerhana matahari dianggap sebagai pertanda bahwa dewa-dewa sedang marah. Masyarakat kala itu juga percaya bahwa gerhana matahari merupakan pertanda bencana akan terjadi.

Racun Disebar
Masyarakat Jepang punya mitos tersendiri perihal fenomena gerhana matahari. Masyarakat Jepang dahulu kala percaya bahwa gerhana matahari adalah wabah. Saat fenomena alam ini terjadi, masyarakat Jepang percaya racun sedang ditebarkan. Bahkan, untuk menghindari racun mengkontaminasi air di bumi, masyarakat Jepang kemudian menutupi sumur-sumur air mereka.

Anjing pencuri
Sedangkan, cerita rakyat Korea menuturkan bahwa seekor anjing mistis mencuri matahari, mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.

Gerhana Matahari Akan Berakhir
Ini tidak sepenuhnya salah. Akan tiba saatnya, bumi tidak lagi mengalami gerhana matahari. Sekitar 600 juta tahun lagi, bulan diprediksi akan berjarak terlalu jauh dari bumi untuk bisa menutupi matahari. Ini berarti fenomena gerhana matahari akan berakhir.

Sumber Energi Eropa Terpengaruh
Jaringan listrik di Eropa akan ambruk saat terjadi gerhana matahari. Para ilmuwan memprediksi begitu gerhana total menggelapkan langit, 35.000 megawatt energi matahari akan lenyap. Ini setara dengan 80 pembangkit listrik ukuran medium. Jumat (20/3), sumber energi matahari terganggu selama 2,5 jam karena gerhana matahari total. Suplai turun drastis, tapi kestabilan jaringan listrik di Eropa tidak terganggu.

Fenomena Cincin Berlian
Bagian paling terkenal dari gerhana matahari adalah cincin berlian. Ini terjadi saat bulan bergerak untuk menutupi seluruh lingkaran matahari. Beberapa detik sebelum terjadi gerhana total, korona matahari membentuk cincin mengelilingi bulan. Di bagian atas, sisa matahari yang bersinar sebagai lingkaran kecil, memberi kesan bentuk cincin berlian.

Jatuhnya Kekuasaan Raja
Gerhana pada 1133 setelah masehi dikenal sebagai Gerhana Raja Henry di Inggris Raya. Raja Henry I meninggal sesaat setelah gerhana matahari total muncul dan fenomena itu dipercaya sebagai tanda buruk bagi monarki. Bangsa Babilonia langsung menempatkan pengganti raja saat gerhana masih terjadi untuk melindungi penguasa.

Penyaliban
Kisah Yesus menyebutkan jika penyaliban dirinya dilakukan saat langit gelap. Di sini mereka percaya jika keajaiban sekaligus tanda-tanda kegelapan akan terjadi. Ahli sejarah yakin jika langit gelap ini terjadi pada gerhana saat tahun 29 sebelum masehi atau 33 sebelum masehi.

Nabi Muhammad
Gerhana matahari yang terjadi pada 29 Januari 632 setelah masehi dipercaya menjadi tanda akan kematian Nabi Muhammad. Menurut sejarah Islam, publik berspekulasi jika gerhana matahari merupakan pertanda adanya kematian namun Nabi Muhammad membantah hal itu. Justru Nabi mengatakan jika kematian adalah awal dari sebuah kelahiran.


Pesan damai

Suku Batammaliba dari Benin dan Togo dari Afrika Barat percaya dengan legenda yang mengatakan, pada saat terjadinya gerhana, matahari dan bulan sedang bertengkar. Satu-satunya cara untuk menghentikan konflik, mereka percaya, adalah orang-orang Bumi harus mengesampingkan perbedaan.



Tanam bunga saat gerhana
Namun, tidak semua mitos mengelilingi gerhana matahari buruk adanya. Di Italia, beberapa orang percaya bahwa bunga yang ditanam saat ada gerhana matahari akan menjadi lebih indah dan berwarna dibandingkan ketika ditanam pada waktu lainnya.

Sekarang ini 
Di zaman yang serba modern ini, fenomena gerhana matahari punya mitos lain. Bahwa mereka yang melihat gerhana matahari bakal buta. Benarkah begitu?.. Memang menurut beberapa pakar ahli di bidang kesehatan mata, bahwa bisa berbahaya kalau kita menatap gerhana matahari secara langsung tanpa peralatan khusus yang aman.


Selamat menikmati fenomena gerhana matahari!.. 
Ingat jaga mata Anda baik-baik!..




Sumber: misteripedia dan dari berbagai sumber.



Ramalan Shio 2017:

Prediksi Tahun Ayam Api 2017 - Klik Disini
Prediksi Peruntungan Shio 2017 (Bagian 1) - klik disini






Ramalan dan Mitos Gerhana Matahari Total Ramalan dan Mitos Gerhana Matahari Total Reviewed by Astroshiopedia on March 07, 2016 Rating: 5

1 comment

  1. Saya sangat bersyukur telah menemukan blok KI KANJENG dan ternyata apa yang tertulis di dalam blok KYAI,semua itu meman benar-benar terbukti dan salah satunya saya sudah telah membuktikannya sendiri,saya sangat berterimah kasih banyak kepada KI KANJENG atas bantuan pesugihan dana gaibnya,atas bantuan ini kini aku sudah bangkit lagi dan usaha yang dulunya bangkrut kini bisa berjalan kembali,berkat bantuan KI KANJENG kini kehidupan kami sudah jauh lebih baik dari pada sebelumnya,saya tidak pernah menyangka kalau saya bisa sesukses ini dan kami sekeluarga tidak akan pernah melupakan budibaik KYAI,pesugihan ini adalah pesugihan resmih dan pesugihan ini banyak pilihan misalnya (Mustika pesugihan Putih) (Dana Ghaib) (Tuyul) (Minyak Penarik) (Uang Balik)
    Bagi anda yang ingin dibantu sama KI KANJENG silahkan hubungi KYAI di No. (0853•9899•6887)
    dan pesugihan ini
    tanpa resiko apapun
    dan untuk lebih jelasnya
    buka saja blok (>KLIK DISINI<)
    PESUGIHAN KI KANJENG

    ReplyDelete

Post AD